@txtambis
Tes Potensi Skolastik (TPs) merupakan tes atau penilaian yang dirancang untuk mengukur bakat atau potensi keberhasilan akademik siswa, bukan pengetahuan spesifik. Tujuan tes ini adalah untuk mengevaluasi kemampuan kognitif, penalaran logis, berpikir kritis, dan keterampilan pemecahan masalah yang menunjukkan kapasitas siswa untuk belajar dan berprestasi dalam lingkungan akademik.
TPS UTBK terdiri dari empat komponen, ialah Penalaran Umum, Pemahaman Bacaan dan Menulis, Pengetahuan dan Pemahaman Umum, serta Pengetahuan Kuantitatif.
Khusus untuk subtes Penalaran Umum, terdiri dari tiga sub-komponen, ialah penalaran induktif, penalaran deduktif, dan penalaran kuantitatif.
Rincian materi lebih lengkap masing-masing subtes, baca di persebaran materi UTBK 2025.
Ini berfokus pada kemampuan kognitif umum seperti penalaran verbal, penalaran kuantitatif, dan penalaran abstrak.
TPS sering digunakan untuk memprediksi kinerja akademik di masa depan, membantu mengidentifikasi siswa yang cenderung unggul dalam lingkungan akademik.
Tes-tes ini distandarisasi untuk memastikan perbandingan yang adil antar populasi siswa yang berbeda. Jadi, tidak ada lagi yang namanya anak IPA lebih pintar daripada anak IPS dan sebaliknya.
Bahkan sekarang sudah jalan juga kurikulum merdeka yang tidak fokus ke pemisahan IPA dan IPS, sehingga ketika tes masuk PTN/PTS, kampus hanya perlu menilai dari ujian TPS ini saja.
Tes ini dapat mencakup bagian tentang penalaran verbal, penalaran matematis, penalaran spasial, dan kemampuan kognitif lainnya.
Dapat digunakan oleh pendidik untuk mengidentifikasi area di mana siswa mungkin memerlukan dukungan atau pengayaan tambahan.
Kalau di seleksi masuk SNBT, bisa digunakan untuk pembobotan subtes, sehingga anak yang masuk kedokteran berbeda dengan anak yang masuk teknik. Sebab, kemampuan dasar yang dicari ada kecondongan tertentu.
Bagikan ini ke teman-temanmu ya. Biar jadi sedekah jariahmu.
Kembali ke beranda